| Dimensi meja dan kursi belajar yang digunakan oleh murid di sekolah dianjurkan untuk mengikuti dimensi antropometri penggunanya. Ketidakcocokan (mismatch) antara dimensi furnitur dan antropometri yang tinggi akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam belajar, keluhan fisik terutama pada otot bahu dan leher, tulang punggung, kaki juga muskuloskeletal. Dimensi furnitur yang diterbitkan oleh SNI namun justru tidak sesuai dengan antropometri murid, begitu juga dimensi furnitur yang digunakan SMP Stella Maris BSD saat ini. Maka itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dimensi furnitur menurut SNI dan juga furnitur yang digunakan sekolah saat ini berdasarkan dimensi antropometri murid SMP Stella Maris. Total 2 jenis dimensi furnitur dari SNI tahun 2011 untuk meja dan kursi belajar SMP ditambah dengan 3 jenis dimensi furnitur sekolah dicari persentase ketidakcocokannya mengacu pada 10 dimensi antropometri dari 145 murid kelas 7 sampai 9. Hasil perhitungan ketidakcocokan menunjukan bahwa terdapat mismatch yang signifikan pada hampir semua dimensi furnitur baik dari SNI maupun yang digunakan sekolah kecuali untuk dimensi tinggi kolong meja (UD). Ketidakcocokkan baik pada dimensi SNI dan dimensi furnitur yang digunakan sekolah menunjukkan bahwa dibutuhkan suatu standar dimensi baru yang mengacu pada dimensi antropometri dan dapat digunakan sebagai pedoman bagi pihak sekolah maupun produsen meja dan kursi belajar sekolah. Dimensi usulan terdiri dari tiga tipe ukuran berbeda yang setelah dievaluasi kembali telah mengakomodasi dimensi antropometri hampir seluruh murid. |