Latar Belakang : Hiperlipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar lipid dalam darah. Penyebab utama terjadinya peningkatan kadar lipid dipengaruhi oleh peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol HDL. Peningkatan kadar lipid dalam darah mempunyai risiko terhadap penyakit pembuluh darah dan jantung. Metode : Penelitian menggunakan metode eksperimental pada tikus jantan Sprague Dawley. Sampel penelitian menggunakan empat belas ekor tikus yang terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol adalah kelompok tikus hiperlipidemia yang tidak diinduksi ekstrak biji alpukat. Kelompok perlakuan adalah kelompok tikus hiperlipidemia yang diinduksi ekstrak biji alpukat. Ekstrak biji alpukat diperoleh melalui proses penggerusan dan ekstraksi. Hasil: Pada kelompok kontrol, tidak terdapat penurunan kadar trigliserida dengan rata-rata 134,78 mg/dL. Pada kelompok perlakuan terdapat penurunan kadar trigliserida baik setelah tujuh hari pemberian ekstrak biji alpukat pada (hari 28) 127,92 md/dL maupun setelah empat belas hari pemberian ekstrak biji alpukat pada (hari 35) 124,21 mg/dL. Pada uji normalitas Saphiro-wilk, didapatkan data hari 21 dengan nilai p=0,384, data hari 28 dengan nilai p=0,346, data hari 35 dengan nilai p=0,248. Ketiga nilai tersebut terdistribusi normal berdasarkan nilai p>0,05. Pada uji analisis paired t-test, didapatkan data hari 21 dengan 28 mendapatkan nilai p=0,0000, data hari 21 dengan 35 mendapatkan nilai p=0,0000, data hari 28 dengan 35 mendapatkan nilai p= 0,0034. Ketiga nilai tersebut dinilai bermakna berdasarkan nilai (a =0,05 ; p< a). Hasil yang diperoleh tersebut menjelaskan bila pemberian ekstrak biji alpukat dengan penggerusan serta ekstraksi berpengaruh dalam penurunan kadar trigliserida tikus hiperlipidemia. |