Latar Belakang: Penelitian terdahulu menunjukkan angka ketidaksesuaian yang tinggi antara ergonomi kursi dengan data antropometri. Di Indonesia sendiri, belum banyak penelitian mengenai masalah ini, padahal anak sekolah di Indonesia mulai duduk di bangku sekolah sejak usia 6 tahun dan kursi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan efek jangka panjang bagi kesehatan tulang belakang anak sekolah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian ergonomi kursi terhadap antropometri siswa sekolah dasar di Jakarta Utara.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara potong lintang dengan teknik pemilihan sampel Simple Random Sampling yang dilakukan di SD Westin, Jakarta Utara. Data ergonomi kursi dan antropometri siswa diukur dengan menggunakan pita meteran yang kemudian dianalisis secara bertahap dengan menggunakan SPSS dengan Uji Chi Square Goodness of Fit untuk mengevaluasi kesesuaiannya.
Hasil: Data yang didapatkan 98 sampel dimulai dari usia 5 hingga 11 tahun, didapatkan rerata Sitting Shoulder Height 41.81, Popliteal Height 36.83, Hip Breadth 25.88, dan Buttock-Popliteal Length 36.56. Rerata untuk ergonomi kursi adalah Seat Height 41.71, Seat Width 37.2, Seat Depth 37.2, dan Backrest Height Above Seat 35,54. Hasil Goodness of Fit dengan nilai kritis Kendall’s Tau-b untuk kesesuaian ergonomi kursi terhadap antropometri siswa adalah 0.37, dan sebaliknya 0.672 yang menyatakan ketidaksesuaian.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara ergonomi kursi dan antropometri siswa sekolah dasar di SD Westin, Jakarta Utara. |