Anda belum login :: 06 Jun 2025 12:47 WIB
Detail
BukuGambaran Self-Compassion Remaja yang Mengalami Perceraian Orangtua
Bibliografi
Author: Lentari, Fransisca Rosa Mira (Advisor); Kurnely, Jessica
Topik: Self-Compassion; Perceraian; Remaja
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-compassion pada individu yang mengalami perceraian orangtua di masa remaja awal. Masa-masa setelah perceraian membawa perubahan drastis bagi remaja. Padahal, remaja memiliki tingkat self-compassion lebih rendah dibandingkan usia lainnya. Remaja memaknai perceraian tersebut seperti ada suatu beban yang diletakkan padanya sehingga membuatnya merasa kesulitan, tidak berdaya, dan dapat menjadi suatu penderitaan. Dengan berbelas kasih pada dirinya sendiri, ia akan bersikap baik, peduli, atau memiliki self-compassion yang dapat membantunya melalui kesulitan, ketidakberdayaan, atau penderitaan yang dialami.
Teori self-compassion yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Neff. Self-compassion terdiri dari tiga elemen yang saling bertolak belakang karena terdiri dari dua bentuk respon yaitu compassionate responding (menanggapi dengan belas kasih) dan uncompassionate responding (tidak menanggapi dengan belas kasih). Ketiga elemen tersebut adalah self-kindness vs self-judgment, common humanity vs isolation, dan mindfulness vs over-identification. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan data menggunakan metode semi-structured interview kepada tiga orang partisipan yang berusia remaja akhir dan sudah mengalami perceraian orangtua ketika berumur 11-13 tahun. Pemilihan partisipan menggunakan metode criterion-i sampling. Selain dengan partisipan, wawancara juga dilakukan bersama sahabat partisipan yang dianggap sebagai significant others mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap partisipan memiliki keunikan masing-masing untuk melakukan self-compassion. Ketiga partisipan memiliki gambaran self-compassion yang cukup dinamis dan sikap self-compassion yang dimiliki partisipan cenderung berubah tergantung peristiwa yang sedang dialaminya. Namun beranjak usia remaja akhir, para partisipan cenderung melakukan compassionate responding dari self-compassion, seperti merefleksikan bahwa setiap orang mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan dalam hidupnya dan menyadari banyak pembelajaran yang didapat pasca perceraian orangtuanya. Meskipun terkadang ia masih melakukan uncompassionate responding seperti menyalahkan dirinya dan merasa terpuruk saat mereka mendapatkan stigma sebagai anak dari orangtua yang bercerai.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.0625 second(s)