Anda belum login :: 23 Jul 2025 17:36 WIB
Detail
BukuHUBUNGAN ANTARA TEACHER WELL-BEING DAN TEACHER EFFICACY PADA GURU YANG MENGAJAR DI SEKOLAH INKLUSI
Bibliografi
Author: Pandia, Weny Savitry Sembiring (Advisor); Athalia, Yolanda Sonya
Topik: teacher well-being; teacher efficacy; sekolah inklusi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Sekolah inklusi merupakan bentuk perwujudan dari pendidikan inklusif. Guru memegang peran penting dalam pendidikan inklusif. Selama prosesnya, guru menghadapi berbagai tantangan yang dapat memengaruhi teacher well-being (TWB) dan teacher efficacy (TE). Terdapat kemungkinan bahwa guru di sekolah inklusi memiliki TWB dan TE yang rendah. Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat hubungan antara TWB dan TE. Namun, penelitian tidak dilakukan pada konteks guru di sekolah inklusi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut pada guru yang mengajar di sekolah inklusi.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain penelitian self-report. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 93 partisipan. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara TWB dan TE pada guru yang mengajar di sekolah inklusi, di mana semakin tinggi tingkat TWB, maka semakin tinggi pula tingkat TE. Analisis tambahan dilakukan untuk memperoleh gambaran TWB dan TE berdasarkan karakteristik jenjang pendidikan yang diajar, jenis sekolah, peran di sekolah, pengalaman mengikuti pelatihan, dan lama mengajar. Para guru memiliki TWB dan TE yang tinggi, serta terdapat perbedaan tingkat TWB dan TE yang signifikan pada kategori lama mengajar dan peran di sekolah.
Guru yang memiliki keyakinan dan kepercayaan diri atas kemampuannya dalam mengajar siswa tipikal dan atipikal dapat membuat dirinya merasa puas dan bahagia. Sebaliknya, apabila guru tidak memiliki kepercayaan diri dalam mengajar, guru cenderung mementingkan masalah emosionalnya yang akan berpengaruh terhadap tingkat stres. Terdapat berbagai hambatan yang dihadapi guru, meliputi rekan kerja dan orang tua siswa yang kurang kooperatif, belum mengikuti pelatihan terkait pendidikan inklusif, merasa kesulitan akibat berlakunya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Coronavirus Disease (COVID-19). Perlu diteliti lebih lanjut faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap TWB dan TE, yaitu jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), latar belakang pendidikan guru, program khusus bagi siswa yang dilaksanakan oleh pihak sekolah, dan sistem sekolah inklusi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)