Pandemik COVID-19 memberikan dampak psikologis secara negatif pada masyarakat, khususnya terhadap mahasiswa tahun pertama di Jakarta. Salah satu cara untuk mengatasi dampak tersebut adalah melakukan regulasi emosi kognitif. Di sisi lain, mahasiswa tahun pertama di hadapkan dengan perubahan jenjang pendidikan. Munculnya pandemik COVID-19 dan perubahan jenjang pendidikan membuat perilaku reaksi akan situasi menjadi penting sehingga penelitian ini hendak mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi kognitif dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama di Jakarta saat pandemik COVID-19. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan desain korelasi. Karakteristik partisipan penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama berusia 18-25 tahun, melakukan pembelajaran secara daring saat pandemik COVID-19, dan menempuh pendidikan perguruan tinggi di Jakarta. Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan dua kuesioner yaitu, Cognitive emotion regulation Questionnaire (CERQ) dan Penyesuaian diri di perguruan tinggi (PDPT). Jumlah partisipan penelitian ini adalah 191 mahasiswa (143 perempuan; 48 laki-laki) yang diperoleh dari convenience sampling diolah menggunakan teknik korelasi Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi kognitif dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama di Jakarta saat pandemik COVID-19, kecuali strategi acceptance dan blaming others. Korelasi paling besar terlihat dengan arah korelasi negatif antara strategi catastrophizing dan penyesuaian diri di perguruan tinggi. |