Anda belum login :: 16 Apr 2025 20:28 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Subjective Well-Being Pada Cosplayer Usia Dewasa Awal Di Kota Besar Indonesia
Bibliografi
Author:
Rossalia, Nanda
(Advisor);
Jocelin, Nathania
Topik:
subjective well-being
;
cosplayer
;
dewasa awal
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2021
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
2016070022_Nathania_LembarAdministrasi.pdf
(458.47KB;
18 download
)
2016070022, NATHANIA JOCELIN, NANDA ROSSALIA, GAMBARAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA COSPLAYER USIA DEWASA AWAL DI KOTA BESAR INDONESIA, 16 JULI 2021.pdf
(366.89KB;
86 download
)
Abstract
Subjective well-being merupakan evaluasi kognitif dan afektif seseorang mengenai hidupnya sendiri. SWB dapat disebut sebagai kebahagiaan. Cosplay sebagai leisure activity merupakan salah satu upaya untuk bahagia. Para cosplayer dapat mendapatkan berbagai manfaat dan perasaan positif saat berpakaian dan berakting sebagai sebuah karakter sehingga dapat meningkatkan SWB. Meski begitu, cosplay dapat menjadi sumber stres apabila digunakan sebagai pelarian, sehingga berpotensi untuk berdampak negatif pada SWB. Ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi SWB cosplayer di Indonesia, namun belum banyak yang membahas faktor-faktor internal dan dewasa awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran SWB pada cosplayer usia dewasa awal di kota besar. Digunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi dengan teknik analisis tematik guna mengetahui gambaran dari SWB. Instrumen penelitian menggunakan panduan wawancara semi-structured dan dilakukan pada tiga orang partisipan yang merupakan cosplayer aktif yang tinggal di kota besar di Indonesia dengan rentang usia 18 hingga 25 tahun. Metode pengambilan data menggunakan snowball sampling dan maximum variation sampling. Metode validasi menggunakan member checking dan panduan wawancara disunting oleh expert judgement serta komisi etik LPPM UAJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga partisipan memiliki SWB yang berbeda yang dapat dilihat dari intensitas afek positif, afek negatif, dan kepuasan hidup yang berbeda pada setiap partisipan. Perbedaan ini turut disebabkan oleh faktor-faktor, yang paling menonjol meliputi regulasi emosi, pandangan hidup, seberapa cepat partisipan bangkit dari kegagalan, gaya hidup, kedalaman relasi dengan lingkungan sosial, tingkat keterbukaan masyarakat, serta progress tugas perkembangan. Ditemukan juga bahwa partisipan yang menunjukkan penerimaan diri yang baik cenderung lebih sedikit mengalami afek negatif serta lebih puas dalam hidup. Sikap bersyukur dan spiritualitas dalam hidup juga menjadi prediktor SWB partisipan. Partisipan yang menggunakan cosplay sebagai pelarian lebih banyak menunjukkan afek negatif serta ketidakpuasan dalam hidup. Di Indonesia, berlaku budaya religiusitas yang mendorong masyarakat untuk menutup aurat, meski begitu hal ini dapat membuat para cosplayer tidak nyaman terbuka mengenai hobinya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.140625 second(s)