Maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk meninjau dan menganalisa sampai seberapa jauh pengaruh biaya biaya yang dikeluarkan terhadap Break Even Point yang digunakan oleh PT. Pradja Laboratories telah memberikan pengaruh terhadap rencana peningkatan laba melalui pengembangan produk dalam periode yang dinalisa penulis. Untuk maksud tersebut penulis menggunakan Riset kepustakaan, Riset laboratorium, dan Riset Lapangan. PT. Pradja Laboratories mengelompokkan biaya-biaya yang terjadi kedalam biaya tetap dan biaya variabel. Yang termasuk biaya tetap adalah Tenaga kerja tidak langsung yaitu biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan bangunan, biaya gaji, biaya perlengkapan kantor, iuran keamanan dan sampah, biaya sewa, amortisasi yang ditangguhkan, biaya iklan dan biaya bunga yang semuanya berjumlah Rp 8.721.776,-. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya listrik, biaya air, biaya telepon, biaya penolong, biaya bahan kemas, biaya perjalanan dinas, biaya promosi, jamuan dan entertainment, biaya meeting, biaya ekspedisi seluruhnya berjumlah Rp. 11.451.707,-. Analisa BEP atas produk Forinfec Sol menunjukkan bahwa selama periode Desember 1995 telah mencapai titik impas. Terlihat dari penjualan pada periode Desember 1995 sebesar Rp. 26.136.000,- sedangkan analisa BEP menunjukkan sebesar Rp. 15.524.699,- Berdasarkan perhitungan MS F.Sol 1 L sebesar 40.6 % dan CMR F Sol 1 L sebesar 56.18% dapat dilihat bahwa perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 5.961.662. Adapun saran yang penulis berikan adalah, pertama penulis mengusulkan perusahaan melakukan analisa BEP dalam menganalisa penjualan, biaya dan laba agar perusahaan dapat memproduksi unit-unit Forinfecnya dengan biaya yang cukup efisien sehingga laba yang diperoleh perusahaan cukup optimal. Saran kedua penulis mengusulkan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan biaya tetap tidak berubah sehingga lafta yang dihasilkan dapat meningkat. |