Motif belajar internal adalah dorongan belajar dari dalam diri individu yang ditunjukan dengan karakteristik tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tertarik terhadap bermacam-macam masalah masalah belajar dalam diri, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, dan dapat mempertahankan pendapat dengan rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi tingkat motif belajar internal siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama masa pendidikan jarak jauh di SMA Kristoforus 1 Jakarta tahun akademik 2020/2021 dan mengetahui kebutuhan tema layanan bimbingan klasikal pada bidang Bimbingan dan Konseling dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan motif belajar internal siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala penilaian. Penelitian ini menggunakan ujicoba instrumen penelitian dan data penelitian. Analisis data diolah menggunakan analisis deskriptif dengan distribusi skor rata-rata tiap komponen. Analisis ujicoba instrumen koefisien korelasi (r tabel) yaitu 0, 2732 (df 50), dengan jumlah 50 pernyataan (N), putaran pertama menyatakan hasil reliabilitas instrumen (alfa cronbach) yaitu 0, 962, dengan jumlah pernyataan tidak valid 1 buah pada nomor 4. Diputaran kedua, dengan N yaitu 49, hasil reliabilitas instrument (alfa cronbach) 0,963, jumlah pernyataan tidak valid 0. Hasil penelitian didapati bahwa sebanyak 62 peserta didik (60%) berada pada kategori motif belajar internal yang rendah dengan komponen paling dominan yaitu komponen tekun menghadapi tugas (rajin, bersungguh-sungguh) dan komponen ulet menghadapi kesulitan (daya tahan, kemauan/dorongan kuat untuk mencapai tujuan). Saran yang diberikan kepada Kepala sekolah adalah dukungan-dukungan atau pelatihan kepada para pendidik di SMA Kristoforus untuk mempersiapkan metode mengajar yang kreatif dan variasi berbasis e-learning; kepada guru Bimbingan dan Konseling SMA Kristoforus 1 Jakarta adalah rancangan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling Kreatif selama Pendidikan jarak jauh; dan kepada peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat diperdalam atau dikembangkan mengenai variabel motif belajar internal dengan mengaitkan variabel-variabel lain, misalnya self efficacy, persepsi siswa pada pola asuh orang tua, persepsi siswa terhadap layanan BK, persepsi siswa terhadap peraturan sekolah, dan kemandirian belajar. |