Anda belum login :: 04 Jun 2025 17:50 WIB
Detail
BukuHubungan antara Intolerance of Uncertainty dengan Readiness for Change pada Kalangan Pegawai di Era Digitalisasi
Bibliografi
Author: Suwartono, Christiany (Advisor); Rocky (Advisor); Kristiawan, Nikolas Adi
Topik: Intolerance of Uncertainty; Readiness for Change; Pegawai
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: Nikolas Adi Kristiawan_undergraduatetheses_2020.pdf (559.81KB; 33 download)
Abstract
Seiring perkembangan zaman, dunia industri mengalami berbagai perkembangan teknologi. Penggunaan media teknologi membantu penyaluran informasi menjadi lebih cepat dan terintegrasi. Hal ini membuat proses bisnis berjalan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi manfaat tersebut memperketat persaingan antar perusahaan, karena proses bisnis berjalan semakin cepat pula. Agar tetap dapat bersaing, suatu perusahaan harus memiliki pegawai yang kompeten untuk tetap menjamin performa perusahaan. Keharusan untuk menjadi “kompeten“ menjadi tekanan tersendiri bagi para pegawai, terutama di tengah situasi yang sedang mengalami perubahan. Apabila pegawai tidak dapat mengatasi tekanan untuk dapat mengatasi situasi yang akan datang, mereka akan merasa khawatir dengan dirinya dan menjadi intolerir terhadap perubahan yang akan terjadi. Apabila pegawai mengalami rasa khawatir dan tidak mampu mentolelir perubahan, maka pegawai tersebut mengalami apa yang dinamakan intoleransi terhadap ketidakpastian (IU). Ketika seorang pegawai tidak dapat mentolerir kemungkinan perubahan yang akan datang, dikhawatirkan pegawai tersebut tidak dapat bekerja secara optimal di kemudian hari. Hingga nantinya pegawai yang bersangkutan akan tersingkir oleh pegawai lain yang mampu beradaptasi dengan baik. Ketika pegawai mau dan mampu untuk menerima dan beradaptasi perubahan situasi, mereka mengalami apa yang dinamakan readiness for change (RFC). Maka sebuah perusahaan perlu memastikan bahwa karyawannya mampu menghadapi (IU rendah) dan beradaptasi (RFC tinggi) dengan perubahan yang ada. Berdasarkan isu tersebut, peneliti merasa bahwa perlu dilakukan penelitian yang mengkaji tentang bagaimana IU dan RFC yang dimiliki oleh para pegawai dalam menghadapi perubahan yang semakin cepat karena didorong oleh perkembangan teknologi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pegawai yang bekerja di perusahaan di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), yang sedang mengalami perubahan digitalisasi. Sampel berjumlah 123 responden (21 – 65 tahun, Musia = 43.650, SDusia= 11.13), yang dikumpulkan menggunakan teknik convenience sampling. Setelah responden terkumpul, peneliti mengumpulkan data menggunakan alat ukur Intolerance of Uncertainty Scale – Revised (IUS-R) untuk mengukur tingkat IU, dan Readiness for Change Questionnaire 25 (RFC-25) untuk mengukur tingkat RFC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IU memiliki hubungan negatif secara signifikan dengan RFC. ini menandakan bahwa, ketidak mampuan pegawai untuk mentolerir kemungkinan perubahan yang akan terjadi (IU tinggi), memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan ketidak siapan mereka dalam menghadapi perubahan (RFC rendah). Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang mengatakan bahwa, apabila individu mampu untuk menyikapi berbagai macam kemungkinan situasi yang tidak pasti, maka semakin siap individu tersebut untuk menyikapi perubahan yang akan terjadi, begitu pula sebaliknya (Kuhn, 2009). Maka perusahaan perlu melakukan penyuluhan dan pelatihan yang cukup, agar pegawainya tetap mumpuni untuk menghadapi perubahan terjadi demi kemajuan perusahaan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)