Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan konsep diri terhadap psychological well-being pada penyandang disabilitas yang memiliki kesulitan berjalan. Peyandang disabilitas merupakan orang yang memiliki kesulitan berjalan, memiliki kebutuhan khusus menggunakan alat bantu berjalan dan sulit melangkah maupun menaiki anak tangga. Konsep diri bukanlah bawaan genetis diri seseorang tetapi, diperlukan pada generasi muda untuk melihat cara pandangnya terhadap dirinya sendiri. Psychological well-being merupakan tujuan hidup dan pandangan positif dari dalam diri seseorang yang akan menggambarkan pencapaian terbaik dirinya dibantu dengan dukungan sosial seseorang akan merasa adanya kedekatan bersama orang terdekatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan purposive sampling yaitu, pengambilan sampel dengan cara memilih individu yang sesuai dengan karakterisitik khusus dan spesifik yang sebelumnya telah ditentukan untuk menjadi partisipan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Psychological well-being sedangkan, variabel terikat adalah konsep diri dan dukungan sosial. Statistik yang digunakan adalah multiple regression. Jumlah partisipan terdiri dari 150 orang yang bergabung dalam komunitas dan usia partisipan yang dipilih adalah berusia dewasa muda berusia 18-40 tahun. Pemilihan usia dewasa muda dikarenakan konsep diri yang sudah mulai stabil dan dapat mengidentifikasi drinya dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan F 0,000 (p<0,05) bahwa konsep diri dan dukungan sosial memiliki hubungan yang positif terhadap psychological well-being. |