PT. Braja Mukti Cakra adalah satu perusahaan yang beroperasi dalam bidang Industri Manufaktur. Sebagai perusahaan yang memiliki tujuan untuk menghasilkan produk dengan nilai presisi yang tinggi guna mendapatkan keuntungan yang maksimal, PT. Braja Mukti Cakra juga menyadari betapa pentingnya mengelola karyawannya dengan baik. Namun demikian, PT. Braja Mukti Cakra masih memiliki tingkat turnover karyawan yang cukup tinggi yaitu, 13% per-tahun. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian pendahuluan yang menghasilkan tiga masalah pokok yang menjadi permasalahan karyawan sehingga dapat memicu terjadinya turnover intention, yaitu; penerapan gaya kepemimpinan transformasional dalam diri pemimpin yang masih kurang baik, kurangnya komitmen organisasi karyawan, dan masih rendahnya rasa kepuasan kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan MLQ untuk mengukur gaya kepemimpinan transformasional, OCS untuk mengukur komitmen organisasi, MSQ untuk mengukur kepuasan kerja, dan Partial Least Square (PLS) untuk melihat hubungan dari gaya kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja terhadap turnover intention. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap turnover intention, kepuasan kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap turnover intention, namun gaya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan turnover intention. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja berpengaruh kuat terhadap turnover intention yaitu 0,33 (33%) sedangkan 0,67 (67%) sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan faktor gaya kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja dengan cara meningkatkan setiap indikator dari ketiga faktor tersebut agar menjadi lebih baik seperti; mulai memberikan pelatihan gaya kepemimpinan transformasional kepada setiap pemimpin di perusahaan, turut serta merumuskan harapan dan kebutuhan karyawan ke dalam tujuan perusahaan untuk meningkatkan komitmen organisasi pada karyawan, serta mengembangkan sistem kompensasi yang adil untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. |