Anda belum login :: 10 Jun 2025 10:18 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Self Efficacy pada Imam Diosesan
Bibliografi
Author:
Setiadi, Bernadette N.
(Advisor);
Paramita, Anastasia Windy
Topik:
self-efficacy
;
imam diosesan
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2021
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
2016070006, ANASTASIA WINDY PARAMITA, BERNADETTE SETIADI, GAMBARAN SELF-EFFICACY PADA IMAM DIOSESAN, 19 FEBRUARI 2021.pdf
(1.22MB;
67 download
)
2016070006_Anastasia Windy Paramita_LembarAdministrasi.pdf
(539.52KB;
6 download
)
Abstract
Imam merupakan suatu profesi yang berbeda dengan profesi lainnya, karena adanya campur tangan Tuhan dalam proses panggilannya. Mereka mengikrarkan diri pada tiga kaul, salah satunya adalah kaul ketaatan dengan bersedia di tempatkan pada daerah atau bidang perutusan apapun oleh Uskup. Pendidikan imam diosesan umumnya mempersiapkan mereka untuk berkarya di reksa parokial, namun ada pula imam diosesan yang berkarya di reksa non-parokial seperti di bidang pendidikan, kesehatan, suatu lembaga, maupun militer. Imam diosesan yang berkarya di regio Jawa dan di luar Jawa memiliki perbedaan metode pembinaan, sumber daya, pengalaman, hingga budaya. Berbagai perbedaan kondisi tersebut, dapat memengaruhi self-efficacy yang dimiliki oleh para imam diosesan dalam berkarya, dan akhirnya dapat pula memengaruhi performa imam dalam berkarya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran self-efficacy yang dimiliki oleh imam diosesan berdasarkan jenis karya perutusan dan daerah perutusan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, bersifat deskriptif, serta menggunakan desain survei. Instrumen alat ukur yang digunakan adalah general self-efficacy scale yang disusun oleh Schwarzer & Jerusalem yang dikembangkan melalui teori self-efficacy milik Bandura. Alat ukur ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Novrianto, Marettih, dan Wahyudi. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 30 imam diosesan yang berkarya di reksa non-parokial dan 41 imam di reksa parokial serta 55 imam yang berkarya di regio Jawa dan 16 imam yang berkarya di regio luar Jawa yang didapatkan melalui teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua partisipan penelitian memiliki self-efficacy yang cenderung tinggi. Imam di reksa non-parokial memiliki nilai mean lebih tinggi dibandingkan reksa parokial, namun sebagian besar imam di reksa non-parokial merasa kesulitan dengan bidang karya perutusannya. Imam di regio Jawa memiliki nilai mean lebih tinggi dibandingkan imam di regio luar Jawa, namun mayoritas merasa kesulitan dalam melaksanakan karya perutusannya. Sebagian besar imam pun telah mendapatkan pembinaan sebelum berkarya dalam menunjang mastery experience mereka. Selain mastery experience, faktor self-efficacy lainnya juga berpengaruh seperti vicarious experience dan social persuasion melalui rekan sesama imam maupun pemimpinnya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.078125 second(s)