Anda belum login :: 16 Apr 2025 23:29 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
GAMBARAN RESILIENSI IBU BEKERJA SEBAGAI ORANGTUA TUNGGAL KARENA PERCERAIAN YANG BERASAL DARI ETNIS TIONGHOA
Bibliografi
Author:
Partasari, Wieka Dyah
(Advisor);
Kevin (2016070082)
Topik:
Resiliensi
;
Perceraian
;
Etnis Tionghoa
;
Ibu Bekerja
;
Orangtua Tunggal
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2021
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
2016070082, KEVIN, WIEKA DYAH PARTASARI, M.PSI. PSIKOLOG., GAMBARAN RESILIENSI IBU BEKERJA SEBAGAI ORANGTUA TUNGGAL KARENA PERCERAIAN YANG BERASAL DARI ETNIS TIONGHOA, 19 FEBRUARI 2021.pdf
(316.6KB;
61 download
)
2016070082_KEVIN_LembarAdministrasi.pdf
(1.16MB;
10 download
)
Abstract
Ibu bekerja sebagai orangtua tunggal memicu dampak fisik dan psikologis dalam kehidupan. Hal ini memengaruhi seorang ibu untuk menyeimbangi tugasnya sebagai seorang ibu dan pencari nafkah, ditambah jika ia berasal dari etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa memusatkan pada stigma seorang perempuan yang domestik dan penurut laki-laki. Ketiadaan sosok laki-laki membuat perempuan berada dalam kondisi di mana ia harus melaksanakan peran sebagai pencari nafkah dan mengasuh anak. Kondisi memerlukan ibu untuk mampu mengatasi krisis dan berfungsi di kehidupan sehari-hari. Resiliensi merupakan kemampuan untuk bangkit dari krisis yang meliputi lima aspek yaitu stresor atau tantangan, faktor lingkungan, proses interaksi antara individu dengan lingkungan, karakteristik internal individu, proses resiliensi dan hasil positif serta faktor risiko dan protektif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran resiliensi ibu bekerja sebagai orangtua yang berasal dari etnis Tionghoa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan yang bersifat open-ended. Jumlah partisipan penelitian ini adalah dua ibu bekerja sebagai orangtua tunggal karena perceraian berusia 52 dan 63 tahun yang berasal dari etnis Tionghoa. Penelitian dilakukan secara daring dan menggunakan metode voice call via Zoom sesuai dengan kondisi pandemi COVID-19.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan membentuk sikap resilien dari pengalaman ketiadaan sosok laki-laki. Faktor pendukung resiliensi merupakan faktor internal yang kuat seperti mengingat tujuan hidup, kemandirian dan bekerja keras yang ditanam di keluarga Tionghoa. Faktor lingkungan seperti keluarga inti dan keluarga besar turut berkontribusi pembentukan sikap resilien, terlebih faktor risiko yang menghambat namun dapat dihadapi oleh setiap partisipan. Kedua partisipan mampu mendapatkan pembelajaran dan menerima segala kondisinya sebagai orangtua tunggal.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)