PT X merupakan produsen sepatu keselamatan kerja yang memiliki masalah tardiness dalam memenuhi permintaan konsumen akibat faktor penjadwalan yang kurang optimal. Penelitian ini berupaya mengatasinya dengan melakukan optimasi penjadwalan produksi menggunakan mixed integer programming (MIP) dimana fungsi tujuan berupa minimasi makespan. Sehingga, diperoleh hasil penjadwalan berupa pengalokasian dan urutan pengerjaan permintaan yang optimal. Optimasi dilakukan pada 3 lini proses perakitan dengan kapasitas yang berbeda dan pencarian solusi optimal dilakukan oleh software LINGO. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penjadwalan dengan MIP menghasilkan cara pengalokasian dan pengurutan pengerjaan pesanan yang berbeda. Untuk setiap periode, penjadwalan oleh PT X menghasilkan makespan sebesar 44.50 jam, 46.25 jam, 35.33 jam, dan 51.20 jam, sedangkan hasil penjadwalan MIP sebesar 44.17 jam, 41.42 jam, 34.83 jam, dan 44.17 jam. Pembagian kerja pada penjadwalan MIP lebih merata, terlihat dari standar deviasi masing-masing periode sebesar 2.66, 1.58, 0.28, dan 5.76, sedangkan penjadwalan oleh PT X sebesar 3.23, 5.87, 1.57, dan 7.86. Selain itu, penjadwalan oleh MIP tidak menimbulkan keterlambatan, sedangkan penjadwalan oleh PT X mengalami keterlambatan hingga 6 hari untuk 3 pesanan. |