Anda belum login :: 23 Jul 2025 16:01 WIB
Detail
BukuGambaran Resiliensi pada Perempuan Dewasa Muda dengan Kelainan Tulang Belakang Skoliosis
Bibliografi
Author: Aprillia, Safira ; DW, M.M. Tri Warmiyati (Advisor)
Topik: resiliensi; perempuan; dewasa muda; skoliosis
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2015070043, Safira Aprillia, Dra. M.M. Tri Warmiyati DW., SS., M.Si., Gambaran Resiliensi pada Perempuan Dewasa Muda dengan Kelainan Tulang Belakang Skoliosis, 101220.pdf (764.76KB; 58 download)
Abstract
Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang yang mengakibatkan adanya kemiringan berbentuk huruf “S” atau “C” dengan atau tanpa rotasi. Berdasarkan hasil review jurnal dan wawancara dengan pakar selain memberi dampak fisik berupa postur tubuh yang tidak seimbang, kelainan tulang belakang skoliosis juga memberikan dampak psikis bagi mereka yang memilikinya seperti rendah diri dan kurang percaya diri. Pengobatan yang disarankan untuk kelainan tulang belakang skoliosis adalah penggunaan brace, operasi pelurusan tulang belakang, dan juga latihan-latihan yang telah disesuaikan dengan kondisi skoliosis dan usia. Perempuan dewasa muda dengan kelainan tulang belakang skoliosis memiliki resiko untuk mengalami penambahan derajat kemiringan secara progresif, dan lebih beresiko untuk mengalami depresi, diskriminasi dan rendahnya body image dibandingkan dengan laki-laki dengan skoliosis. Peneliti ingin melihat proses resiliensi yang dijalani oleh perempuan dewasa muda dengan kelainan tulang belakang skoliosis dengan menggunakan teori resiliensi oleh Kumpfer. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran resiliensi yang dialami oleh perempuan dewasa muda dengan kelainan tulang belakang skoliosis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan narrative research design. Partisipan penelitian dipilih dengan cara Purposive sampling. Peneliti mengambil data dengan melakukan wawancara semi terstruktur. Partisipan penelitian berjumlah dua perempuan dewasa muda berusia 18-25 tahun dengan kelainan tulang belakang skoliosis dengan 25-38 derajat dan sudah memiliki skoliosis selama 6-7 Tahun. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode member checking untuk keakuratan data. Hasil dari penelitian ini menemukan kedua partisipan berhasil melalui proses resiliensi, dapat dilihat dari kemampuan kedua partisipan memaknai pengalamannya dengan kelainan tulang belakang skoliosis secara partisipan. Salah satu partisipan harus menghentikan cita-citanya untuk menjadi atlet karena kelainan tulang belakang skoliosis yang dimilikinya, sedangkan partisipan lain nya menerima komentar negatif karena penampilan fisiknya dan sekarang berhasil membangun komunitas skoliosis untuk membantu skolioser. Kedua partisipan berhasil melalui proses resiliensi dengan bantuan lingkungan yang suportif dan karakteristik internal yang dimiliki masing-masing partisipan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)