Jumlah perempuan yang bekerja di Indonesia bertambah setiap tahunnya, selain itu semakin banyak perempuan yang bekerja menduduki posisi penting. Namun perempuan bekerja kerap merasakan ketidakpuasan dan terhambat dalam mencapai target kariernya. Hambatan ini dapat mengakibatkan kecemasan saat bekerja, yang akhirnya mempengaruhi kinerja perempuan serta sesama karyawan secara negatif. Penghayatan kesuksesan karier subjektif memiliki hubungan positif dengan kepuasan kerja yang dapat mempengaruhi kecemasan individu. Hingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kesuksesan karier subjektif dan kecemasan di tempat kerja. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil dua skor dari 129 perempuan bekerja di Jabodetabek dengan rentang usia 19 – 65 tahun. Skor pertama yaitu kesuksesan karier subjektif yang diambil menggunakan alat ukur Subjective Career Success Inventory (SCSI) yang terdiri dari delapan dimensi, yaitu authenticity, growth and development, influence, meaningful work, personal life, quality work, recognition, satisfaction. Skor kedua adalah kecemasan yang diambil mengguanakan alat ukur Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A). Kedua skor itu diuji menggunakan teknik perhitungan Spearman Correlation. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kesuksesan karier subjektif berhubungan secara negatif dengan kecemasan pada perempuan bekerja (Correlation Coefficient = 0,005; Signification(1-tailed)= -0,224). Semakin tinggi penghayatan kesuksesan karier subjektif maka, kecemasan akan semakin rendah dan begitu juga sebaliknya. Saran bagi perusahaan adalah memperhatikan maupun menanggulangi tingkat kecemasan karyawannya dengan mensosialisasikan pentingnya penghayatan kesuksesan karier subjektif serta menyusun intervensi dengan tema serupa. |