Anda belum login :: 25 Apr 2025 05:10 WIB
Detail
BukuGambaran Work-Life Balance Guru Sekolah X Di Jakarta Utara
Bibliografi
Author: Kembaren, Esther Muliana (Advisor); Yapriliadi, Samuel Baresta
Topik: Work-life balance; Sekolah; Guru Sekolah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: 2015-070-297, Samuel Baresta Yapriiliadi, Esther Muliana Kembaren, M.Si., Psikolog, Gambaran Work-Life Balance Guru Sekolah X Di Jakarta Utara, 24 Agustus 2020.pdf (3.64MB; 13 download)
Abstract
Indonesia sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang.ada dengan salah satunya meningkatkan kualitas tenaga pendidik yaitu guru karena guru dirasa memegang peran penting dalam dunia pendidikan sebagai elemen kunci agar sistem pendidikan dapat berjalan dengan baik. Upaya-upaya yang telah dilakukan baik pemerintah maupun pihak swasta diharapkan memberikan peningkatan pada kualitas pendidikan. Pada kenyataanya, upaya tersebut juga memiliki dampak negatif yang dapat membuat tujuan tidak optimal. Dengan beban kerja yang ada, guru dituntut untuk memberikan waktu serta tenaganya lebih lagi untuk mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah serta pihak swasta sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Alhasil guru cenderung kesulitan untuk memiliki keseimbangan antara dunia pekerjaan serta kehidupan pribadi. Di.Jakarta Utara, terdapat sebuah sekolah yang mampu untuk tetap berprestasi baik nasional hingga internasional walau beban serta tuntutan pada guru terus meningkat. Untuk itu peneliti terdorong untuk melihat gambaran work-life balance guru Sekolah X di Jakarta Utara tersebut.
Work-life balance diukur dengan menggunakan work-life balance scale miliki Fisher, Bulger, dan Smith yang telah diadaptasi oleh peneliti. Alat.ukur work-life balance terdiri dari.17 item. Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif non-eksperimental serta menganalisa beberapa faktor pendukung work-life balance yang dimiliki oleh partisipan. Partisipan.dalam penelitian ini berjumlah 70 orang yang didapatkan dengan metode total population sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 14,29% yaitu 10 dari 70 orang partisipan guru tidak memiliki work-life balance. Hal.ini memiliki arti bahwa mayoritas dari guru Sekolah X di Jakarta Utara tidak memiliki work-life balance. Pada hasil uji beda faktor demografis serta faktor pendukung lain yang dapat membedakan work-life balance para guru Sekolah X di Jakarta Utara yaitu jenis kelamin, tanggung jawab merawat orangtua, jarak antara tempat tinggal dengan tempat bekerja (Sekolah X), lama bekerja sebagai seorang guru, jenjang pendidikan yang diampu, dan intensitas mengerjakan pekerjaan sekolah di sekolah melebihi jam kerja yang ada ataupun membawa pekerjaan sekolah ke rumah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)