Di tengah perkembangan zaman yang modern ini banyak tantangan yang melanda berbagai aspek kehidupan. Dalam menghadapinya dibutuhkan kerendahan hati sebab manusia tidak selalu siap dan tahu segalanya. Kerendahan hati adalah kata yang mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dilakukan. Buku Selubung Kirmizi yang mengulas kisah sengsara Yesus dari perjamuan malam terakhir hingga pemakaman, mengajari penulis soal kerendahan hati itu. Banyak hal yang Yesus lalui hingga sampai disalibkan di bukit Golgota. Ketaatan Yesus kepada Bapa merupakan hal yang paling mendasar yang diwujudkanNya. Selain itu, Yesus sendiri juga sangat rendah dalam menghadapi penderitaanNya. Melalui skripsi ini penulis ingin mengajak Orang Muda Katolik belajar dari kerendahan hati Yesus saat menghadapi penderitaan. Orang Muda Katolik, sama seperti semua orang yang hidup di dunia, tidak lepas dari soal penderitaan. Diharapkan, dengan menjadi rendah hati, mereka bisa memahami arti bahagia dan peduli, dua hal yang mereka cari dalam kehidupan sehari-hari. |