Atap penerang dari material Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) telah digunakan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Namun penelitian ilmiah mengenai ketahanan jangka panjang material GFRP sebagai atap penerang setelah terpapar oleh cuaca tropis dari kondisi yang terjadi secara nyata dan alami di Indonesia sendiri belum terlalu banyak dilakukan. Maka dari itu, dalam penelitian tugas akhir ini akan dilakukan penelitian tentang penurunan atau degradasi dari material atap penerang GFRP tersebut baik dari segi karakteristik fisik maupun karakteristik mekanik. Dari segi karakteristik fisik akan diamati kondisi permukaan menggunakan mikroskop optik, kondisi struktur mikro menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan sifat ketahanan nyala api (flammability). Dari segi karakteristik mekanik akan diamati dari kekuatan tarik dan kekerasan Barcol. Hasil penelitian menunjukkan sampel atap penerang GFRP yang berumur 10 tahun terpapar cuaca di Tangerang, Indonesia dibandingkan dengan atap penerang yang bermaterial sama yaitu GFRP namun tidak diberikan paparan cuaca telah terjadi penurunan karakteristik fisik dan mekanik. Hasil pengamatan mikroskop optik dan SEM menunjukkan kualitas matriks dan serat telah berkurang secara permukaan fisik dan secara mikro terjadi microcrackings pada matriks dan serat. Penurunan nilai kekuatan tarik dari 143,282 MPa menurun menjadi 137,074 MPa. Nilai kekerasan Barcol meningkat dari 51,6 HB menjadi 52,67 HB, dan laju rambat api horizontal meningkat dari 16,45 mm/menit menjadi 21,23 mm/menit. |