Disgrafia adalah kesulitan secara khusus di mana siswa tidak bisa menuliskan atau mengekspresikan pikirannya ke dalam bentuk tulisan karena mereka tidak bisa menyusun kata dengan baik dan mengoordinasikan motorik harusnya (tangan) untuk menulis, Rinarki, J (2018). Tujuan penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang hambatan disgrafia yang dialami siswa yaitu cara menulis yang kurang tepat. Hambatan disgrafia mengacu kepada siswa yang mengalami hambatan dalam menulis, seperti tidak dapat memegang pensil dengan benar dan tulisannya kurang bagus atau tidak terbaca. Oleh karena itu, pengajaran menulis pada tahap awal difokuskan pada cara memegang alat tulis dengan benar dan konsisten. Akibat dari hambatan disgrafia ini apabila tidak dilataih dengan tepat, akan mengakibatkan fatal untuk kelanjutan kelas berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian di SDS Cinta Kasih Tzu Chi, terdapat dua siswa yang mengalami hambatan disgrafia. Siswa AL & AR mempunyai karakteristik penulisan yang kurang lengkap, huruf yang tertinggal, spasi antar kalimat yang kurang diperhatikan antara huruf kecil dan huruf besar. Peneliti memberikan latihan multisensorik dengan cara melatih siswa untuk menuliskan huruf- huruf di udara, lalu menuliskan kembali huruf tersebut menjadi sebuah rangkaian kata di buku garis tiga. |