Anda belum login :: 25 Jul 2025 08:44 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Proses Resiliensi Individu yang Mengalami Kematian Salah Satu Orangtua Saat Remaja
Bibliografi
Author:
Hestyanti, Yohana Ratrin
(Advisor);
Subagyo, Nadia Iasha
Topik:
Resiliensi
;
remaja
;
kematian salah satu orangtua
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2020
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
2016070279, NADIA IASHA, DR. YOHANA RATRIN HESTYANTI, PSIKOLOG., PROSES RESILIENSI INDIVIDU YANG MENGALAMI KEMATIAN SALAH SATU ORANGTUA SAAT REMAJA, 22 JULI 2020.pdf
(859.36KB;
39 download
)
Abstract
Orangtua berperan penting pada remaja dalam menjalankan tugas perkembangannya. Kehilangan salah satu orangtua akibat kematian merupakan suatu peristiwa yang akan sulit diterima oleh remaja. Remaja secara drastis akan mengalami berbagai dampak negatif dalam menjalankan tugas perkembangannya, seperti menjadi menutup diri, tertekan, mudah marah, memengaruhi minat terhadap sekolah serta perubahan emosi remaja. Oleh karena itu, resiliensi diperlukan oleh remaja yang mengalami peristiwa kematian salah satu orangtuanya agar dapat bangkit atau beradaptasi secara positif. Resiliensi dalam penelitian ini adalah suatu proses, kapasitas, atau hasil dari keberhasilan adaptasi meskipun mengalami kematian salah satu orangtuanya saat remaja.
Proses resiliensi dapat dilihat melalui enam domain, yakni stressor, faktor eksternal, faktor internal, proses interaksi, proses resiliensi, dan hasil akhir. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Jumlah partisipan adalah tiga individu berusia 22 tahun yang mengalami kematian salah satu orangtua saat remaja. Teknik sampling penelitian ini ialah purposive sampling dengan jenis homogenous sampling untuk mendapatkan sampel yang memiliki karakteristik atau sifat yang serupa. Sebelum mewawancarai partisipan, peneliti mewawancarai significant other partisipan untuk memastikan bahwa partisipan sudah resilien sesuai dengan ciri resiliensi yaitu terpenuhinya tugas perkembangan remaja dan memiliki pola adaptasi yang positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stressor utama ketiga partisipan adalah kematian salah satu orangtuanya. Terdapat stressor tambahan yang membuat ketiga partisipan terdampak seperti penurunan perekonomian dan pernikahan kembali orangtuanya. Ketiga partisipan memiliki hubungan yang kurang dekat dengan orangtua yang masih hidup, namun terlihat bahwa ketiga partisipan menggunakan faktor internalnya untuk membantu menghadapi risiko tersebut. Faktor protektif bersumber dari significant other yang di rasa sangat membantu ketiga partisipan. Aspek spiritualitas dan kesejahteraan fisik seperti berolahraga terlihat menonjol pada ketiga partisipan sebagai salah satu bentuk coping. Terlihat bahwa ketiga partisipan mencapai hasil akhir resilient reintegration, di mana seluruh aspek resiliensi berkontribusi dalam mencapai hasil akhir. Ketiga partisipan mengalami peningkatan kualitas hidup karena memiliki hubungan yang lebih baik dengan orangtua, lebih mandiri, lebih dewasa dalam menyikapi peristiwa tersebut, serta dapat mengelola keuangan dengan baik.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)