Anda belum login :: 15 Apr 2025 12:58 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Energi Anarki
Oleh:
Zakaria, Anang
;
Kalim, Nurdin
;
Siswadi, Anwar
;
Triyono, Heru
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Tempo vol. 40 no. 50 (Feb. 2012)
,
page 57.
Topik:
Anak Punk
;
Berandalan
;
Punker
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
TT25.226
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
T4
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Komunitas Punk, yang lahir di London, Inggris, pada 1970-an, telah memunculkan sub-budaya di sejumlah kota di berbagai negara, termasuk Indonesia. Gerakan anak muda itu merebak di kota-kota besar di Tanah Air, terutama Bandung dan Jakarta, sejak akhir 1980-an. Awam mengenal komunitas ini hanya sebatas penampilan mereka: rambut seperti kipas, bertato, bertindik, dan mengenakan jins ketat yang belel serta sepatu bot. Mereka Memang tampil beda, hingga terkesan berandalan. Kesalahan dalam memahami mereka inilah yang membuat sejumlah punker ditangkap dan "dibina" di Aceh pada Desember lalu. Padahal semangat independen atawa indie, berdikari, dan antikemapanan yang digenggam merekalah yang membuat komunitas ini berbeda. Dalam perjalanannya, semangat ini kemudian melahirkan kegiatan-kegiatan kreatif di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Tempo mencoba merekam sepak terjang komunitas yang menjadikan anarkisme (bukan kekacauan, tapi menolak tunduk pada sistem) sebagai ideologi ini.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)