Orang muda Katolik pada zaman ini mengalami berbagai persoalan dalam menjalani kehidupan iman mereka. Salah satu ajaran iman Katolik yang sulit dipahami oleh orang muda adalah ajaran mengenai sakramen tobat. Kelompok orang muda Katolik di wilayah Maria, Gereja menunjukkan bahwa, mereka cenderung untuk tidak menerima sakramen tobat walaupun mereka, mengikuti perayaan Ekaristi secara rutin. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh orang muda misalnya: sulit untuk merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan mereka yang nyata, tidak merasa nyaman saat menerima sakramen tobat dengan imam yang mereka kenal, beranggapan bahwa penerimaan sakramen tobat tidak penting karena bisa dilakukan langsung kepada Tuhan dan lain sebagainya. Maka orang muda perlu dibekali pemahaman yang tepat mengenai ajaran iman Katolik tentang sakramen tobat. Dengan pemahaman yang benar orang muda diharapkan dapat menyadari pentingnya sakramen tobat bagi kehidupan iman dan tergerak menerima sakramen tobat secara rutin dalam kehidupannya sehari-hari. Penelitian skripsi ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan terhadap orang muda Katolik di wilayah Maria, paroki Danau Sunter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap OMK di wilayah yang dimaksud terkait pemahaman mereka mengenai sakramen tobat. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menawarkan suatu rancangan program katekese yang dapat digunakan oleh para pemerhati orang muda dalam membantu orang muda menghayati makna sakramen tobat. |