Mahasiswa dengan karakteristik kepribadian yang berbeda memiliki cara pandang yang berbeda pada situasi atau konflik. Karakteristik kepribadian dapat memengaruhi mahasiswa untuk berpikir atau berperilaku terhadap diri sendiri, orang lain, atau pada situasi. Dalam hal ini, mahasiswa dapat menunjukkan kecenderungannya untuk memaafkan baik untuk melepaskan atau mempertahankan transgresi. Penelitian ini melibatkan kepribadian HEXACO yang terdiri dari enam dimensi yaitu Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, dan Openness to experience. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat dimensi kepribadian HEXACO mana yang berhubungan dengan kecenderungan untuk memaafkan pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan desain korelasional. Peneliti menggunakan teknik convenience sampling dengan besar sampel 142 mahasiswa di Jabodetabek dengan rentang usia 18 - 24 tahun (Musia = 21.01; SDusia = 0.91). Variabel yang diukur adalah kepribadian HEXACO dengan alat ukur HEXACO-60 dan kecenderungan untuk memaafkan dengan alat ukur Heartland Forgiveness Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, dan Agreeableness memiliki hubungan yang signifikan dengan kecenderungan untuk memaafkan pada mahasiswa. Artinya, mahasiswa yang memiliki sifat dominan untuk tulus dan adil, bersifat ekspresif, memiliki emosi yang stabil, mudah mengalah untuk menghindari konflik menunjukkan kecenderungan untuk memaafkan yang tinggi. Hasil penelitian ini menjelaskan dimensi kepribadian HEXACO yang terbukti berhubungan dengan kecenderungan untuk memaafkan pada mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para konselor atau biro konseling universitas dalam menyusun intervensi mengenai kecenderungan mahasiswa untuk memaafkan diri sendiri, orang lain, atau situasi berdasarkan sifat kepribadiannya ketika berhadapan dengan konseling atau terapi penyembuhan. |