PT. Wahana Honda Gunung Sahari adalah perusahaan di bidang dealer resmi yang melayani penjualan motor, selain itu PT. Wahana Honda Gunung Sahari memilii tiga jenis pelayanan, yaitu penjualan sparepart, booking service, dan service di hari yang sama. Karena pelanggan banyak yang berdatangan, maka kartu antrian akan diberikan pada saat pelanggan. Namun, walau terdapat tiga jenis pelayanan, kartu antrian yang diberikan berupa satu jenis, hal ini membuat pegawai mengalami kesulitan dalam menentukan pelanggan mana yang harus dilayani terlebih dahulu sehingga menyebabkan komplain, kemudian karena kartu sering dihilangkan maka perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp.5.040.000 pertahunnya untuk biaya print dan laminating kertas. Oleh karena itu, alternatif mesin antrian disediakan untuk mengurangi kerugian yang ada. Penelitian ini dibuat untuk mengevaluasi sistem lama dan perubahannya dengan analisis Benefit-Cost Ratio (BCR), MACRS Depreciation, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode BCR dan MACRS berbicara mengenai faktor finansial (kuantitatif) dan metode AHP membahas tentang sudut pandang pegawai (kualitatif). Dari ketiga metode yang disebutkan, alternatif terpilih jatuh kepada alternatif 1 melalui metode BCR dan AHP, sedangkan metode MACRS menghasilkan alternatif 2 sebagai alternatif terpilih. PT. Wahana Honda Gunung Sahari memilih alternatif 1 dan telah mengoperasikannya per Juli 2019. Implikasi manajerialnya adalah pengeluaran untuk kartu antrian dapat ditekan, komplain pelanggan berkurang, dan pegawai dapat lebih mudah menentukan pelanggan mana yang harus dilayani terlebih dahulu. |