Pekerjaan menjadi pengemudi ojek online pada umumnya distereotipkan sebagai pekerjaan laki-laki. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab tingkat pembatalan atau cancellation rate konsumen kepada pengemudi perempuan lebih tinggi dibandingkan pengemudi laki-laki. Walaupun demikian, terdapat peningkatan jumlah pengemudi perempuan. Hal ini menunjukkan ada minat, peluang, dan kesempatan berkarir sebagai pengemudi perempuan ojek online. Penelitian sebelumnya menemukan alasan yang mendorong perempuan menjadi pengemudi ojek online antara lain: kebutuhan akan pekerjaan, kemudahan sistem ojek online, mengisi waktu luang dan membantu permasalahan ekonomi keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran aspirasi karir dan faktor-faktor yang memengaruhi pada kelompok pengemudi perempuan ojek online di Jakarta. Penelitian ini menggunakan teori Social Cognitive Career Theory (SCCT) dari Lent, Brown dan Hackett (1994). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan data diperoleh melalui wawancara kelompok dengan tujuh orang pengemudi perempuan ojek online. Partisipan merupakan pengemudi perempuan ojek online yang berusia antara 40-60 tahun, berdomisili di Jakarta, sudah menikah atau pernah menikah, dan sudah berpengalaman menjadi pengemudi ojek online minimal selama setahun. Metode analisis data menggunakan analisis tematik dan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi karir yang dimiliki oleh pengemudi ojek online adalah mendapatkan penghasilan lebih dari bekerja di sebuah perusahaan, bekeja secara halal, bisa mendapatkan uang dengan cepat walaupun tidak mengejar target per harinya. Faktor-faktor yang memengaruhi pada pengemudi perempuan ojek online adalah mendapatkan dukungan dari keluarga, anak, tetangga, komunitas Laskar Srikandi, penumpang, serta sesama pengemudi ojek online khususnya laki-laki. Pada penelitian ini juga menemukan hal yang menarik, salah satunya adalah adanya triple minority pada salah satu anggota partisipan, ia berstatus single parent, keturunan Chinese, dan beragama Kristen. Ia mampu menjadi ketua komunitas, Laskar Srikandi. Salah satu saran dari penelitian ini adalah menggunakan catatan selama proses wawancara kelompok berlangsung. |