Mendampingi istri yang berprofesi sebagai diplomat di luar negeri, menempatkan suami perempuan diplomat dalam kondisi yang menantang, yang dapat membawa dampak psikologis seperti kebahagiaan atau self-esteem mereka. Penundaan karir profesional, transisi peran gender atau interaksi sosial yang minim adalah sebagian dari dinamika kehidupan suami perempuan diplomat yang menuntut proses penerimaan dan penyesuaian yang tepat. Mengingat keluarga diplomat mengalami perubahan secara reguler, suami perempuan diplomat harus beradaptasi dengan kondisi tersebut terus-menerus. Dengan pendekatan mixed method, penelitian terhadap 27 suami perempuan diplomat menemukan tidak adanya korelasi antara kebahagiaan dan self-esteem yang diukur melalui kuesioner Pemberton Happiness Index, Subjective Happiness Scale, dan Rosenberg Self-Esteem Scale. Secara kualitatif partisipan penelitian secara umum menjelaskan kesediaan mereka mendampingi penugasan istri di luar negeri merupakan faktor utama yang berkontribusi pada kebahagiaan dan penghargaan diri yang positif. Sebaliknya, kondisi tidak bekerja menjadi faktor penting terhadap rasa kurang bahagia dan penurunan self-esteem suami perempuan diplomat. |