Latar Belakang: Penderita kecemasan umumnya dijumpai dengan kualitas tidur buruk.
Tujuan: Mengetahui hubungan kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien di Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan dilakukan pada 434 pasien yang berobat jalan di Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Agustus - Oktober 2019. Data diperoleh menggunakan kuesioner demografi, penggunaan obat, Zung Self-rating Anxiety Scale (SAS), dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil: Terdapat 434 responden dengan rentang usia 17-81 tahun, rerata usia 47,1 tahun, 72,4% perempuan, 56,2% berpendidikan rendah, 54,8% tidak bekerja, dan 61,1% berstatus ekonomi kurang. Sebanyak 26,3% dengan kecemasan, diantaranya 19,4% kecemasan ringan, 5,5% kecemasan sedang, dan 1,4% kecemasan berat, dan 53,5% dengan kualitas tidur buruk. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan bermakna antara kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien di Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (P <0,001). Pasien dengan kecemasan berisiko 7,8x lebih besar mengalami kualitas tidur buruk.
Kesimpulan: Kecemasan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas tidur pada pasien di Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. |