Latar belakang: Apendisitis adalah keadaan akut abdominal emergensi yang sering terjadi di negara berkembang dan menjadi indikasi umum untuk tindakan operasi emergensi pada anak-anak. Diagnosis gold standard dari apendisitis merupakan pemeriksaan histopatologi anatomi. Leukosit merupakan salah satu parameter yang meningkat pada apendisitis akut dan apendisitis perforasi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan jumlah leukosit pada apendisitis akut dan apendisitis perforasi pada pasien anak di Rumah Sakit Atma Jaya.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik retrospektif menggunakan data rekam medik dari 36 pasien anak dengan apendisitis akut sebesar 19 pasien (52,8%) dan apendisitis perforasi sebesar 17 pasien (47,2%) di Rumah Sakit Atma Jaya menggunakan teknik deskriptif analitik. Analisa data diambil dari tahun 2014-2019 menggunakan metode Independent t-test dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Hasil: Terdapat perbedaan jumlah leukosit yang bermakna secara statistik dengan p-value sebesar 0,027 antara pasien anak dengan apendisitis akut (10.684,74/mm3 ± 4.975,59) dan apendisitis perforasi (14.262,94/mm3 ± 4.199,14) di Rumah Sakit Atma Jaya. Nilai cut-off yang didapatkan adalah 10.205/mm3 dengan sensitivitas sebesar 88,2% dan spesifisitas sebesar 57,9%, dan 12.650/mm3 dengan sensitivitas sebesar 58,8% dan spesifisitas sebesar 73,7%.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara jumlah leukosit pada pasien anak dengan apendisitis akut dan apendisitis perforasi di Rumah Sakit Atma Jaya. |