Setiap hubungan pernikahan pasti akan melalui proses penyesuaian pernikahan, yang merupakan proses individu dalam beradaptasi dengan kehidupan pernikahan, yang mencakup penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan. Usia juga merupakan faktor yang signifikan dalam penyesuaian pernikahan, karena pasangan yang sudah lebih berumur akan memiliki penyesuaian dalam pernikahan yang lebih baik dibandingkan dengan pasangan muda. Pernikahan di tahap usia emerging adulthood, dapat dikatakan sebagai pernikahan di usia yang dini karena masih merupakan tahap eksplorasi identitas bagi individu. Penelitian ini berfokus pada emerging adulthood pria karena peran pria sebagai suami dilihat sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan wanita, seperti menjadi pencari nafkah tetap, mempertimbangkan keluarga, matang dalam emosional, dan sadar akan tanggung jawab dalam pernikahannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan phenomenological. Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah empat pria dalam pernikahan dini, yang berusia maksimal 23 tahun dan istri partisipan berusia di bawah 21 tahun pada saat melangsungkan pernikahan, usia pernikahan partisipan maksimal berumur dua tahun, dan motivasi partisipan dan pasangan melangsungkan pernikahan atas keinginan sendiri. Instrumen utama yang digunakan ialah panduan wawancara yang berdasarkan pada teori penyesuaian pernikahan dari Hurlock (2003), mencakup penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah purposive sampling, tepatnya homogeneous sampling. Penelitian ini juga menggunakan teknik triangulasi untuk metode validasi data. Hasil dari penelitian ini ialah partisipan I memperlihatkan bahwa dirinya mengalami dinamika penyesuaian seksual, khususnya mengenai sikap terhadap alat kontrasepsi. Partisipan II mengalami dinamika penyesuaian di area penyesuaian dengan pasangan dan penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan. Partisipan III mengalami dinamika penyesuaian dengan pasangan dan penyesuaian keuangan. Kemudian, partisipan IV mengalami penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian dengan keuangan dan penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan. |