Latar Belakang : Indonesia termasuk negara yang memiliki tiga permasalahan gizi sekaligus, yaitu pendek, kurus, dan kelebihan berat badan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 8,8% anak Indonesia usia 5-12 tahun mengalami obesitas dengan prevalensi tertinggi berada di provinsi DKI Jakarta. Angka tersebut mengalami peningkatan setiap tahun. Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap obesitas pada anak usia 7-8 tahun di SDS Methodist dan SDN Pejagalan 09 Jakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Responden diambil dari SDS Methodist dan SDN Pejagalan 09 Jakarta dengan cara simple random sampling. Responden diberikan kuesioner dan dilakukan pengukuran indeks massa tubuh. Hasil: 132 orang ikut serta pada penelitian ini, 72 orang siswa SDS Methodist dan 60 orang pelajar SDN Pejagalan 09. Analsis multivariat menggunakan regresi logistik tidak menemukan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan gemuk (p = 0,784), porsi dan pola makan dan gemuk (p = 0,333), serta gaya hidup sedentari dan gemuk (p = 0,678). Hubungan ditemukan antara pemberian ASI dan gemuk (p = 0,011). Kesimpulan: ASI eksklusif memiliki hubungan dengan obesitas pada siswa SDS Methodist dan SDN Pejagalan 09 Jakarta. |