Latar Belakang: Social engagement dan penyakit kronis merupakan faktor risiko dari depresi pada lansia yang populasinya semakin bertumbuh di Indonesia.
Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran depresi dan faktor risikonya khususnya penyakit kronis dan social engagement pada lansia Pusaka Jakarta Barat.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada 101 responden di pusaka berusia =60 tahun di Jakarta Barat. Semua responden menjalani pemeriksaan medis yang terstandarisasi yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah lengkap. Responden juga diwawancara dengan Social Disengagement Index (SDI) and Geratric Depression Scale (GDS). Analisis hubungan antara social engagement dan penyakit kronis dengan depresi menggunakan chi-square, fisher exact test dan multiple logistic regression.
Hasil: Persentase subjek dengan depresi, status social engagement buruk, hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, dislipidemia, dan penyakit Parkinson adalah 19.8%, 8.9%, 14.9%, 13.9%, 91.1%, 91.1% dan 5% respectively. Berdasarkan analisis antara depresi dan faktor determinan, depresi secara signifikan berhubungan dengan status social engagement (p= 0.014; OR= 6.417; 95% CI: 1.541 – 26.717), kontak visual (p= 0.021; OR= 4.242; 95% CI: 1.416 – 12.713), keanggotaan di kelompok (p= 0.001; OR= 16.929; 95% CI: 3.098 – 92.502), partisipasi aktivitas rekreasional (p= 0.018; OR=3.902; 95 % CI: 1.200 – 12.688), and penyakit Parkinson (p= 0.042; OR= 8.918; 95% CI: 1.080- 73.635). Namun, sosiodemografi, komponen social engagement lainnya, dan penyakit kronis lainnya tidak secara signifikan berhubungan dengan depresi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status social engagement, kontak visual, keanggotaan di kelompok, partisipasi teratur aktivitas rekreasional, dan penyakit Parkinson dengan depresi pada lansia. |