Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi parasit Sarcoptes scabiei var. hominis. Gejala pada skabies dinilai sangat mengganggu karena penderita akan merasakan gatal yang tak tertahankan. Skabies mempunyai efek negatif terhadap kualitas hidup penderita, salah satunya dengan adanya gangguan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian skabies dengan kualitas tidur di beberapa Panti Asuhan di Kota Tangerang dan Kota Bogor, dan untuk mengetahui karakteristik serta distribusi gatal sesuai lesi skabies pada kejadian skabies.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode potong lintang. Sampel penelitian terdiri dari 98 orang penghuni Panti Asuhan yang berasal dari 4 Panti Asuhan berbeda di Kota Tangerang dan Kota Bogor. Responden ini terbagi menjadi kelompok variabel dan kelompok kontrol dengan jumlah masing- masing kelompok sebanyak 49 orang. Kejadian skabies diukur dengan melihat rekam medis dari responden. Kuesioner Sleep Quality Questionnaire – Arianna Huffington digunakan untuk menentukan derajat kualitas tidur pada responden. Karakteristik dan distribusi gatal diukur dengan menggunakan kuesioner 5-D Pruritus Scale. Data dianalisis dengan uji pearson chi square dengan nilai p<0,05.
Hasil: Dari 49 responden yang terkena skabies, didapatkan sebanyak 7 orang (14,3%) dengan kualitas tidur sangat buruk dan sebanyak 31 orang (63,3%) dengan kualitas tidur buruk. Pengukuran karakteristik gatal menunjukkan sebanyak 27 orang (55,1%) merasakan rasa gatal sangat berat. Tiga bagian tubuh yang paling banyak dirasakan gatal berturut-turut yaitu pada bagian paha sebanyak 25 orang (51%), punggung sebanyak 24 orang (48,9%), dan kaki bagian bawah sebanyak 21 orang (42,9%). Terdapat hubungan bermakna antara kejadian skabies dengan kualitas tidur (p=0,000).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kejadian skabies dengan kualitas tidur di beberapa Panti Asuhan di Kota Tangerang dan Kota Bogor |