Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan dunia dengan mortalitas yang tinggi. Pada tahun 2016 Indonesia merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak ke-2 di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi suspek tuberkulosis anak dan mencari hubungannya dengan pemberian ASI eksklusif, vaksinasi BCG, jenis bahan bakar memasak, lokasi TK, dan tingkat pendidikan formal ibu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Pengambilan data dilakukan pada Desember 2018 di 6 TK yang berada di Desa Muara Siberut, Desa Maileppet, dan Desa Muntei, Kepulauan Mentawai. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan orang tua dan pemeriksaan fisik. Analisis data menggunakan metode chi-square. Hasil: Dari 110 anak, terdapat 45,5% yang merupakan suspek tuberkulosis. Tingkat pendidikan formal ibu (p-value 0,027) dan lokasi TK (p-value 0,000) berhubungan dengan kejadian suspek TB anak. Pemberian ASI eksklusif (p-value 0,832), vaksinasi BCG (p-value 0,151), dan jenis bahan bakar memasak (p-value 0,279) tidak berhubungan dengan kejadian suspek tuberkulosis anak. Kesimpulan dan saran: Pendidikan formal ibu dan lokasi TK berhubungan dengan kejadian suspek tuberkulosis anak. Oleh karena banyaknya suspek tuberkulosis anak, sebaiknya pemerintah melakukan penapisan tuberkulosis anak dan dewasa di daerah tersebut. |