Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kompetensi dan intensi fresh graduate dengan pendidikan berbasis bisnis dan nonbisnis. Penelitian ini berangkat dari usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, melalui peningkatan jumlah wirausaha. Maraknya usaha pemula di Indonesia yang menjadi usaha mikro, membuat pemerintah semakin positif untuk memajukan pendidikan kewirausahaan dalam konteks akademik. Berdasarkan penelitian sebelumnya, pendidikan diketahui mampu memberikan dampak terhadap intensi individu serta mampu menjadi media dalam menanamkan kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melihat perbedaan kompetensi dan intensi wirausaha berdasarkan pendidikan pada lulusan pendidikan strata satu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen berupa alat ukur kompetensi wirausaha (Riyanti, 2018) dan intensi wirausaha (Riyanti, 2017). Alat ukur kompetensi wirausaha terdiri dari 24 item yang telah melewati tahap uji validitas dan reliabilitas. Alat ukur intensi wirausaha terdiri dari 37 item yang telah melewati tahap uji validitasdan reliabilitas. Responden penelitian berjumlah 100 orang, terdiri dari 50 partisipan dengan pendidikan berbasis bisnis dan 50 partisipan dengan pendidikan berbasis nonbisnis. Seluruh partisipan diperoleh dengan teknik convenience sampling. Hasil analisis dengan menggunakan metode independent sample t-test menunjukan bahwa, terdapat perbedaan kompetensi wirausaha yang signifikan pada partisipan dengan pendidikan berbasis bisnis dan nonbisnis. Sedangkan tidak terdapat perbedaan intensi wirausaha yang signifikan pada partisipan dengan pendidikan berbasis bisnis dan nonbisnis. Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa perbedaan usia memberikan dampak perbedaan yang signifikan pada intensi wirausaha pada kelompok partisipan dengan pendidikan berbasis nonbisnis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum basis pendidikan pada jenjang strata satu, baik bisnis ataupun nonbisnis tidak memberikan pengaruh pada intensi wirausaha, namun menunjukan perbedaan signifikan pada kompetensi wirausaha. Pada bagian diskusi, dibahas lebih lanjut terkait faktor-faktor yang menjelaskan hasil diatas. |