Anda belum login :: 17 Apr 2025 12:50 WIB
Detail
BukuHubungan Aktivitas Fisik dan Kesejahteraan Subjektif pada Lansia
Bibliografi
Author: Partasari, Wieka Dyah (Advisor); Ravenska, Chrysand
Topik: aktivitas fisik; kesejahteraan subjektif; lansia
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Chrysand Ravenska_Undergraduate Thesis_2019.pdf (4.47MB; 76 download)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik dengan kesejahteraan subjektif pada lansia. Lansia dalam tahapan perkembangan menghadapi krisis yang disebabkan oleh berbagai perubahan fisik, kognitif dan sosioemosional. Untuk menghadapinya, lansia perlu aktif secara fisik dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Aktivitas fisik terkait pekerjaan, berolahraga, melakukan pekerjaan rumah tangga dan aktivitas di waktu luang. Efek aktivitas fisik yaitu meningkatkan kesehatan diri dan kesejahteraan diri. Dengan begitu apabila lansia bisa melakukan aktivitas fisik secara rutin, maka akan memperoleh kesejahteraan diri yang lebih baik dengan dicirikan punya emosi positif yang lebih banyak dan lebih merasa puas dengan hidupnya. Metode penelitian kuantitatif dengan melibatkan 91 lansia yang diperoleh dengan convenience sampling. Partisipan penelitian ini memiliki usia 60-87 tahun, didominasi oleh lansia perempuan, didominasi sudah berstatus menikah, tingkat pendidikan beragam dimulai dari tingkat dasar hingga sarjana, lansia yang masih bekerja dan tidak bekerja, ada lansia yang masih aktif dalam kegiatan dan memiliki riwayat penyakit. Alat ukur yang digunakan yaitu Physical Activity Scale for the Elderly (PASE), Scale of Positive and Negative Experience (SPANE), Flourishing Scale (FS) dan Positive Thinking Scale (PTS). Teknik perhitungan statistik untuk uji korelasi adalah Spearman rank correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik hanya memiliki hubungan yang signifikan dengan kesejahteraan psikologis dan kemampuan berpikir positif pada lansia, sedangkan dengan pengalaman dan perasaan positif maupun negatif tidak memiliki hubungan. Hasil analisis tambahan menunjukkan adanya perbedaan tingkat aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan terakhir lansia. Selain itu diketahui juga bahwa terdapat perbedaan tingkat pengalaman dan perasaan negatif berdasarkan jenis kelamin. Terdapat perbedaan tingkat kemampuan berpikir positif berdasarkan pendidikan terakhir dan terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis lansia berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)