Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi ini menyebabkan adanya pertumbuhan pesar dalam sistem informasi yang mempermudah masyarakat untuk menyalurkan dan memperoleh informasi. PD Bintang Kencana merupakan suatu perusahaan dagang yang bergerak pada bidang industri garmen. Dalam perusahaan dagang, proses bisnis persediaan dan penjualan merupakan elemen yang memiliki peranan sangat penting untuk keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, diperlukan data yang dapat terintegrasi untuk mempermudah aliran informasi di dalam perusahaan. Pada PD Bintang Kencana, perusahaan masih menggunakan sistem yang sangat tradisional seperti membuat laporan piutang dengan cara ditulis tangan dan melakukan manajemen persediaan dengan membuat kartu stok. Karena sistem yang masih tradisional tersebut, seringkali terjadi adanya kesalahan matematis karena ketidak-telitian pengguna ataupun informasi yang kurang jelas. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, sistem informasi menjadi suatu solusi yang dapat membantu aliran informasi agar data menjadi saling terintegrasi. Pada penelitian ini, dibangun suatu sistem informasi berbasis Microsoft Access yang berfokus pada bagian persediaan dan penjualan perusahaan. Metode yang digunakan dalam merancang sistem pada penelitian ini adalah dengan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang memiliki tahapan untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi, merancang sistem informasi, dan melakukan konstruksi sistem informasi. Dalam merancang sistem informasi, terdapat 3 fungsi utama yaitu monitoring, pencatatan dan pelaporan yang disesuaikan dengan divisi pengguna. Sistem informasi dirancang berdasarkan proses bisnis perusahaan yang sudah dipetakan di dalam flowchart proses bisnis, yang selanjutnya dikembangkan lagi menjadi data flow diagram untuk melihat bagaimana aliran data yang terjadi pada perusahaan. Pada akhirnya, sistem informasi yang dikonstruksi dapat memenuhi seluruh fungsi yang diharapkan dan memberikan improvement untuk perusahaan. Sistem informasi yang dirancang juga dapat dikatakan mudah untuk digunakan karena memiliki faktor learnability dan memiliki nilai rata-rata tampilan interface sebesar 4,74. Oleh karena itu, sistem informasi dapat diimplementasikan ke perusahaan dengan cukup mudah. |