| Kemampuan emosional adalah kapasitas untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain. Variabel kemampuan emosional dalam penelitian ini meliputi komponen mengenali emosi diri, mengelola dan mengekspresikan diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina relasi emosi dengan orang lain dalam hubungan kerjasama. Komitmen kerja adalah keterikatan karyawan terhadap pekerjaannya, sehingga dapat merefleksikan identitas, keterlibatan, dan ketersediaan karyawan dalam bertahan atau meninggalkan pekerjaannya. Variabel komitmen kerja bidang pastoral dalam penelitian ini meliputi komponen kecenderungan tetap bertahan dengan pekerjaan/tugas dan kecenderungan terlibat secara mendalam dengan layanan pastoral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan emosional dan komitmen kerja bidang pastoral para Imam Diosesan Keuskupan Agung Ende serta untuk mengetahui hubungan antara kemampuan emosional dan komitmen kerja bidang pastoral para Imam Diosesan Kesukupan Agung Ende. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 30 imam. Instrumen penelitian menggunakan skala penilaian. Instrumen komitmen kerja terdiri dari 42 pernyataan valid dari 60 pernyataan dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,961. Instrumen kemampuan emosional terdiri dari 60 pernyataan valid dari 60 pernyataan dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,975.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan emosional dan komitmen kerja bidang pastoral para Imam Diosesan Keuskupan Agung Ende. Hal tersebut berarti semakin tinggi kemampuan emosional para imam, maka semakin tinggi juga komitmen kerjanya dalam bidang pastoral. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan emosional para imam, maka semakin rendah juga komitmen kerjanya dalam bidang pastoral. Kemampuan emosional memberikan sumbangan sebesar 20% terhadap komitmen kerja bidang pastoral. Saran kepada Pimpinan Gereja Lokal Keuskupan Agung Ende untuk menata kembali program pembinaan calon imam pada aspek kemampuan emosional, kunjungan terencana dan berkala kepada para imam, membangun hubungan kerja yang baik, melakukan dialog pribadi dengan imam, dan memberi kepercayaan dan dukungan dalam tugas. Peneliti juga menyarankan kepada para imam untuk membangun hubungan yang baik dengan pimpinan, melakukan konsultasi kerja dengan pimpinan. Untuk meningkatkan kemampuan emosional para imam perlu diberikan layanan bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan konseling individual. Tema yang relevan dalam bimbingan dan konseling antara lain: cara mengelola dan mengungkapkan emosi dengan tepat dan cara menangani masalah-masalah pribadi secara profesional. |