Penelitian ini membahas mengenai tayangan Debat Capres-Cawapres 2019 yang diinisiasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sebagai salah satu sarana kampanye dan sosialisasi politik kepada konstituen pemilih, terutama pemilih pemula. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi pemilih pemula di DKI Jakarta mengenai citra politik kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berkontestasi pada Pemilihan umum 2019, berdasarkan pesan-pesan politik yang dipaparkan kepada para pemilih pemula melalui tayangan Debat Capres-Cawapres 2019 tersebut. Teori yang digunakan sebagai landasan dari penelitian ini diantaranya adalah teori mengenai persepsi, citra politik dan komunikasi politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemilih pemula cenderung meletakkan perhatian lebih kepada kedua kandidat calon presiden, Ir. H. Joko Widodo dan H. Prabowo Subianto, dikarenakan peran pembicara yang lebih aktif dalam tayangan debat. Selanjutnya, penelitian ini menemukan bahwa keterlibatan dan interaksi langsung pemilih pemula dengan tokoh politik yang masih minim memberikan kecenderungan persepsi mereka yang kuat dipengaruhi oleh perasaan dan kepribadian, sehingga pesan-pesan yang disampaikan kedua pasangan calon masih mereka maknai secara emosional. Sehingga, citra politik yang ditangkap oleh para pemilih pemula dari kedua kandidat pasangan calon masih berbentuk citra terkini, yang hanya terlihat dari pandangan publik secara garis besar. |