Era globalisasi membuat dunia menjadi tanpa batas, perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi membuat jarak semakin dekat, hal tersebut dapat membuat budaya dengan cepat menyebar melalui TV, internet, dan radio. Korea Selatan memiliki strategi soft power berupa K-Wave untuk mempromosikan nilai budaya yang dapat dibagikan kepada negara lain sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Soft power adalah kemampuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan melalui daya tarik dibanding menggunakan pemaksaan atau pembayaran. K-Wave memiliki cakupan bisnis internasional yang luas dengan target utama negara Asia seperti China, Jepang, Taiwan, dan Amerika. Salah satu buktinya yaitu dari kegiatan ekspor K-Drama ke negara-negara Asia dan Amerika.Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (google form). Responden pada penelitian ini berjumlah 58 orang mahasiswa FIABIKOM Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang mengetahui mengenai Korea Selatan. Selanjutnya data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS dan dianalisis menggunakan mean score, overall mean score, uji korelasi, dan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi soft power Korea Selatan yang berupa K-Wave mempengaruhi minat beli produk kosmetik Korea Selatan sebesar 61.2%. |