Anda belum login :: 07 Jun 2025 16:41 WIB
Detail
BukuStudi Deskriptif Faktor Pendukung dan Penghambat Sense of Belonging Pada Relawan di Rumah Singgah Anak Terlantar di Jakarta
Bibliografi
Author: Moeliono, Laurike (Advisor); Irwanto (Advisor); Loverian, Richella Faby
Topik: Sense of belonging; relawan; anak terlantar; rumah singgah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: RichellaFabyLoverian_undergraduatedTheses_2019.pdf (1.97MB; 24 download)
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat sense of belonging pada relawan di Rumah Singgah anak terlantar di daerah Jakarta. Indonesia sudah meratifikasi KHA dengan UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang berarti komitmen melindungi hak-hak anak. Kenyataannya data Kementrian Sosial mengungkap masih ada 16.290 anak jalanan di 21 provinsi, 2.750 di antaranya berada di DKI Jakarta. Rumah singgah yang merupakan salah satu upaya pemenuhan hak-hak anak terlantar memiliki kebutuhan yang penting untuk pemenuhan hak-hak anak terlantar, yaitu relawan. Namun terjadi permasalahan pada relawan yaitu kurangnya perhatian relawan terhadap latar belakang anak, potensi dan karakteristik serta kebutuhan dari anak asuh, maupun kurang dekatnya para relawan secara emosional dengan anak asuh, juga turn-over relawan di Rumah Singgah yang cenderung keluar dan masuk sesuka hati. Salah satu pendorong motivasi relawan bergabung ke rumah singgah adalah sense of belonging. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian dilakukan terhadap 4 (empat) relawan di 2 rumah singgah berbeda. Deskripsi dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dan observasi partisipatif. Wawancara dilakukan pada relawan di rumah singgah Yayasan Rumah Kita dan Jendela Jakarta. Observasi partisipatif dilakukan peneliti dengan cara ikut menjadi relawan di Yayasan Rumah Kita, ikut dalam kegiatan yang mereka miliki seperti mengajar, rapat, serta projek lainnya. Penelitian ini merujuk pada teori Hagerty et al. (1992) yang mendefinisikan sense of belonging sebagai pengalaman dan keterlibatan pribadi seorang individu dalam sebuah sistem atau lingkungan, yang menyebabkan individu tersebut merasakan dirinya menjadi bagian penting dari sistem atau lingkungan tersebut dan merasa cocok dan saling melengkapi. Kemudian menurut Block (2008), sebuah komunitas memberikan ‘rasa memiliki’ (belonging) pada individu yang membuat individu merasa sebagai pemilik sebuah komunitas dan membuat seorang individu merasa diterima. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang dapat menghambat sense of belonging adalah faktor internal seperti rasa kurang percaya diri yang membuat relawan merasa kurang cocok dengan tugas yang harus ia lakukan di rumah singgah. Faktor eksternal antara lain relawan tidak bisa datang secara rutin ke rumah singgah, mengakibatkan kurangnya kedekatan antara relawan dengan adik di rumah singgah maupun sesama relawan. Sedangkan faktor pendukung sense of belonging pada relawan rumah singgah adalah relawan merasa dianggap penting, adanya kecocokan karakteritistik dan kedekatan dengan anggota komunitas.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)