Anda belum login :: 20 Jul 2025 10:02 WIB
Detail
BukuGambaran Perceived Social Support Pada Ibu Yang Mengalami Baby Blues Syndrome Saat Kelahiran Pertama
Bibliografi
Author: Lentari, Fransisca Rosa Mira (Advisor); Arieputri, Vanessa
Topik: baby blues syndrome; kelahiran pertama; perceived social support
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Vanessa Arieputri_Undergraduate Theses_2019.pdf (1.64MB; 105 download)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perceived social support pada ibu yang mengalami baby blues syndrome pada kelahiran pertama. Penelitian ini dilakukan karena perubahan fisik dan emosional berkontribusi kepada peningkatan stres, konflik perkawinan, dan dapat menyebabkan ibu baru mengalami baby blues syndrome. Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dirasakan setelah kelahiran dan terutama dialami pada kelahiran anak pertama. Tanggung jawab untuk mengasuh anak pertama seringkali dikaitkan dengan penurunan kesejahteraan psikologis ibu baru. Oleh karena itu dibutuhkan penerimaan dukungan sosial (perceived social support) bagi ibu baru. Perceived social support adalah keberadaan dan ketercukupan dukungan yang diperoleh ketika seseorang membutuhkan, serta dapat diidentifikasi secara subjektif tergantung dengan pemaknaan masing-masing individu. Kurangnya perceived social support dapat berdampak kepada menurunnya hubungan positif dengan orang sekitar dan dalam jangka panjang juga dapat memengaruhi hubungan ibu dengan anaknya. Pendekatan kualitatif dengan pendekatan phenomenological research design digunakan dengan dalam penelitian ini dan metode pengambilan data yang dilakukan adalah wawancara. Peneliti mewawancarai tiga ibu baru dengan usia 20-35 tahun yang dipilih dengan teknik homogenous sampling. Ketiga partisipan sudah menikah dan memiliki satu anak yang berusia maksimal enam bulan. Ketiga partisipan tinggal di daerah Jabodetabek serta pernah mengalami baby blues syndrome sesudah melahirkan anak pertamanya. Saat ini sendiri ketiga partisipan sudah tidak mengalami baby blues syndrome. Hasil analisa data menunjukkan bahwa gambaran dukungan sosial diterima dan dimaknai dengan berbeda antar partisipan. Emotional dan companionship support merupakan jenis dukungan yang dimaknai sangat penting pada ibu ketika mereka sedang merasa sedih dan mengalami emosi yang negatif. Ketiga partisipan memerlukan dukungan ini terutama dari suami dan orangtua mereka. Tangible support dirasa penting dalam membantu ketika mereka belum bebas bergerak karena bekas operasi mereka. Sedangkan informational support dimaknai tidak terlalu penting, namun dirasa membantu ketiga partisipan merasa diperhatikan. Adapun diskusi dan saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya mengacu pada beberapa faktor internal dan eksternal yang dirasa dapat memengaruhi penerimaan dan pemaknaan dukungan sosial oleh ibu yang mengalami baby blues syndrome pada kelahiran pertama.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)