Prestasi atlet bulu tangkis sudah turut mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia. Berbagai prestasi telah ditorehkan antara lain juara Thomas Cup, Sudirman Cup, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Dalam proses menjadi seorang atlet bulu tangkis Indonesia dibutuhkan perjuangan yang sangat panjang. Menurut Bloom (dalam Wylleman, 2004), menyatakan terdapat empat tahap menuju atlet professional antara lain : tahap inisiasi, tahap perkembangan, tahap kesempurnaan, dan tahap pengakhiran (discontinuation stage). Namun sayangnya tidak banyak atlet bulu tangkis mampu menghadapi tahap keempat. Beberapa penelitian terkait pensiunan atlet yang telah dilakukan terdahulu yang menyebutkan bahwa pensiunan atlet mengalami masalah psikologis yaitu depresi, eating disorder, kehilangan identitas, hingga masalah penyesuaian diri secara emosional. Permasalahan pada pensiunan atlet sendiri juga dialami oleh dua pensiunan atlet bulu tangkis Indonesia yakni Yuni Astuti dan Tati Sumirah. Keduanya memiliki kondisi kehidupan berbanding terbalik dengan masa aktif sebagai atlet. Dari data tersebut, peneliti ingin melihat gambaran psychological well-being pensiunan atlet bulu tangkis Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan semi-structured interview. Adapun keempat partisipan merupakan mantan atlet bulu tangkis professional Indonesia yang sudah tidak aktif mengikuti perlombaan di skala nasional maupun internasional. Pemilihan partisipan dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling & homogeneous sampling yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis konten. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa keadaan psychological well-being pensiunan atlet bulu tangkis Indonesia relatif baik yang dilihat dari keenam dimensi psychological well-being, antara lain : penerimaan diri, pengembangan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan, otonomi, dan relasi positif dengan orang lain. |