Karya ilmiah tugas akhir ini merupakan pendalaman atas buku yang berjudul Hatiku Merindukan Allah, yang ditulis oleh T. J. van Bavel. Dalam buku ini, van Bavel mengkaji arti hakiki doa dalam pandangan St. Agustinus. St. Agustinus menjelaskan bahwa doa merupakan momen penting dalam kehidupan manusia untuk membangun relasi dan komunikasi yang intim dengan Allah. Dalam doa, manusia mengungkapkan kerinduannya yang terdalam kepada Allah. Dalam dan melalui doa manusia sadar akan keterbatasan, kerapuhan, kelemahan dan ketidaksempurnaannya. Dalam kesadaran itulah manusia mengungsi kepada Allah sang kesempurnaan sejati. Orang beriman, khususnya para pengikut Kristus mengungkapkan kerinduan dan hasrat akan kesempurnaan itu dalam doa-doa yang sederhana. St. Agustinus menjelaskan juga cara manusia berdoa, yaitu pertama-tama ucapan syukur atas segala kebaikan Allah yang sudah dan senantiasa diterima dalam kehidupan setiap hari. Kedua, permohonan. Orang beriman selalu berharap dan memohon kasih dan berkat Allah bagi seluruh hidupnya. Karya yang merupakan hasil dari studi pustaka ini hendak menunjukkan kepada pembaca, terutama orang beriman, Kristen pada khususnya untuk menyadari bahwa doa adalah aspek fundamental dalam hidup. Dalam dan melalui doa manusia zaman ini dapat membangun relasi yang intim dengan Allah. Selain itu, doa menyadarkan kembali para pengikut Kristus bahwa di tengah zaman yang dipenuhi kegemerlapan, hingar-bingar dan perubahan yang terjadi begitu cepat, penting bagi orang beriman untuk berhenti sejenak untuk menyadari kebesaran Allah dan bersyukur atas segala perubahan besar itu. Para legioner Paroki St. Bonaventura Pulomas adalah sahabat dalam doa yang sadar bahwa doa tetap merupakan dasar iman para pengikut Kristus. Doa adalah kekuatan. |