Anda belum login :: 07 Jun 2025 09:36 WIB
Detail
BukuIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA 3S (SENYUM, SAPA, DAN SANTUN) DI SDS SANTO LUKAS III
Bibliografi
Author: Moranza, Fretty ; Rahmawati, Magdalena Chory (Advisor)
Topik: Pendidikan Karakter; Budaya 3S (Senyum; Sapa; dan Santun)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan dan Bahasa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Fretty Moranza_Undergraduated Theses_2019.pdf (3.98MB; 72 download)
Abstract
Budaya 3S (Senyum, Sapa, dan Santun) merupakan salah satu pembiasaan dasar dalam implementasi pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana implementasi pendidikan karakter melalui budaya 3S (Senyum, Sapa, dan Santun) di SDS Santo Lukas III, melingkupi (1) Pemahaman hakikat pendidikan karakter oleh kepala sekolah dan guru, (2) Budaya 3S di SDS Santo Lukas III, (3) Nilai- nilai karakter yang terdapat pada budaya 3S, (4) Faktor pendukung dan penghambat implementasi budaya 3S, (5) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat implementasi budaya 3S. Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, , guru pembimbing ekstrakurikuler, guru dan peserta didik kelas I, III, dan V SDS Santo Lukas III. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Tahap analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah SDS Santo Lukas III mengimplementasikan pendidikan karakter melalui budaya 3S (Senyum, Sapa, dan Santun). (1) Kepala sekolah dan guru memahami hakikat pendidikan karakter. (2) Budaya 3S terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, program pengembangan diri, kegiatan ekstrakurikuler, (3) Nilai karakter yang terdapat pada budaya 3S antara lain pedui sosial, toleransi, dan cinta damai. (4) Faktor pendukung budaya 3S adalah peran guru yang mempunyai visi yang sama untuk menggiatkan pendidikan karakter, faktor penghambatnya adalah peserta didik yang sulit diberi nasihat dan pemahaman. (5) Upaya untuk mengatasi faktor penghambat budaya 3S adalah melalui kegiatan spontan yaitu menasihati anak dan bekerja sama dengan orang tua.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)