Berdasarkan sejarah yang ada, orang Tionghoa di Indonesia banyak bergerak di bidang kewirausahaan sejak dahulu karena satu dan lain hal sehingga orang Tionghoa dikenal dengan kewirausahaannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu saat ini ada orang Tionghoa yang bekerja di bidang selain wirausaha seperti menjadi karyawan. Diketahui bahwa di samping budaya dan keadaan masyarakat, trait juga merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi seseorang menjadi wirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan trait wirausaha antara wirausaha dan karyawan etnis Tionghoa di DKI Jakarta. DKI Jakarta dipilih karena merupakan provinsi dengan orang Tionghoa terbanyak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen berupa alat ukur sembilan trait wirausaha yang terdiri dari 90 item mencakup trait instrumental, prestatif, luwes dalam pergaulan, kerja keras, keyakinan diri, pengambilan risiko, swakendali, inovatif, dan mandiri. Responden penelitian ini berjumlah 61 wirausaha dan 63 karyawan etnis Tionghoa di DKI Jakarta yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Hasil analisis data dengan menggunakan independent t-test menunjukkan bahwa hanya trait prestatif yang berbeda antara wirausaha dan karyawan, sedangkan delapan trait lainnya (trait instrumental, luwes dalam pergaulan, kerja keras, keyakinan diri, pengambilan risiko, swakendali, inovatif, dan mandiri) tidak berbeda antara keduanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa trait bukanlah hal yang membedakan antara wirausaha dan karyawan Tionghoa di DKI Jakarta. Ada faktor lain seperti keadaan masyarakat yang mungkin dapat menjelaskan perbedaan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. |