Anda belum login :: 24 Apr 2025 10:46 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Studi Kasus : Dorongan Psikologis Narapidana Anak Pelaku Pembunuhan Di Lapas Anak Pria Tangerang
Bibliografi
Author:
Irwanto
(Advisor);
Septi, Deri
Topik:
dorongan psikologis
;
psikoanalisis
;
anak
;
pembunuhan
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2019
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Deri Septi_Undergraduated Theses_2019.pdf
(2.04MB;
29 download
)
Abstract
Kriminalitas merupakan tindakan kejahatan yang dilakukan secara sengaja oleh pelaku yang melanggar hukum dan menimbulkan kerugian bagi korban yang mengalaminya. Hampir setiap harinya berita mengenai kriminalitas dapat dibaca di berbagai media cetak maupun online. Fakta menyedihkan yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa kriminalitas saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam dorongan psikologis yang melatarbelakangi terjadinya tindakan pembunuhan oleh narapidana anak.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi kasus. Peneliti mengambil tiga kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak berusia antara 12 sampai dengan 18 tahun, yang telah divonis bersalah atas kasus pembunuhan yang mereka lakukan dan saat ini masih menjalani masa hukuman mereka di Lapas Anak Pria II Tangerang. Metode pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengolah data primer yang didapatkan dari peneliti sebelumnya untuk menghindari perasaan negatif yang mungkin muncul di diri pelaku apabila harus melalui tahapan wawancara kembali mengenai kasus pembunuhan yang mereka lakukan. Selain itu peneliti juga melakukan pengolahan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan dosen ahli dan beberapa petugas Lapas Anak Pria Tangerang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tiga kasus pembunuhan oleh anak ini, dapat disimpulkan bahwa ketiga anak memiliki ego yang lemah, dimana ego seharusnya dapat menengahi kebutuhan antara id dan superego. Ego yang lemah ini menyebabkan anak pelaku pembunuhan tidak dapat membedakan lagi antara tindakan yang baik dan tindakan yang jahat serta melanggar hukum, sehingga mereka akhirnya melakukan tindakan agresi dan membunuh korban tersebut. Lemahnya ego yang mereka miliki juga dipengaruhi perkembangan superego yang kurang baik. Kondisi sosial dari ketiga partisipan cenderung menjadi penyebab perkembangan superego mereka yang kurang baik yang mana seharusnya nilai positif dan penguatan terhadap nilai tersebut diperoleh dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah tetapi ketiganya cenderung kurang mendapatkanya dan terpengaruh paparan nilai negatif dari teman (peer) yang mendorong perilaku. Lemahnya ego tidak terlepas dari umur anak dan kondisinya yang memang pada masa tersebut kecenderungan memiliki ego yang lemah karena prefrontal cortex yang masih berkembang belum sempurna.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.109375 second(s)