Pada saat ini tingkat obesitas semakin tinggi. Bahkan, obesitas menjadi permasalahan dunia. Penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan fenomena remaja obesitas dengan melihat pada aspek psikologis yang sedang berkembang di masa remaja, yaitu attachment dan emotional intelligence (EI). Penelitian ini ingin melihat gambaran attachment dan EI, serta melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara attachment dan EI. Attachment diukur dengan menggunakan IPPA-R versi Bahasa Indonesia, sedangkan EI diukur dengan menggunakan alat ukur BarOn Emotional Quotient Inventory/EQ-i versi Bahasa Indonesia. Partisipan berjumlah 100 orang remaja obesitas dengan rentang usia 12-21 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja obesitas memiliki attachment yang kuat pada figur ayah. Artinya, partisipan remaja obesitas memiliki kelekatan emosional yang lebih kuat pada figur ayah daripada figur ibu dan teman sebaya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa attachment memiliki korelasi dengan EI. Artinya, bagaimana attachment pada remaja obesitas dapat berhubungan dengan bagaimana tingkat kompetensi emosional dan sosial mereka. Secara lebih khusus mengenai EI, penelitian ini menemukan bahwa remaja obesitas memiliki kompetensi intrapersonal yang lebih kuat dibandingkan dengan kompetensi EI lainnya . Penelitian tidak lepas dari berbagai kelemahan, salah satunya adalah tidak digunakannya metode kualitatif sebagai pelengkap analisis kuantitatif. Oleh karenanya, saran untuk penelitian selanjutnya adalah dengan melakukan penelitian mixed method sehingga dapat menghasilkan suatu penelitian yang lebih baik dan optimal. |