Kesulitan untuk mendapatkan melakukan diagnosis yang akurat pada kepribadian yang maladaptif sudah menjadi isu sejak masa DSM-IV dengan pendekatan kategorikal. Model traits kepribadian maladaptif yang diperkenalkan pada DSM-5 dapat membantu memberikan hasil diagnosis yang jelas dengan melihat dinamika antar traits kepribadian, bahkan pada konteks non-patologis sekalipun. Pada dasarnya beberapa individu dengan traits maladaptif namun masih bisa diterima memiliki fungsi kehidupan yang baik, karena perilakunya masih dapat diterima di masyarakat. Namun dalam lingkungan kerja, individu dengan traits maladaptif ini mengalami masalah dalam hubungan interpersonal dengan rekan kerjanya, terutama apabila menduduki posisi dengan otonomi yang tinggi. Oleh karena itu penelitian ini berusaha untuk melihat traits kepribadian maladaptif mana yang berhubungan dengan relasi interpersonal (dengan pendekatan leader-member exchange). Karakteristik subjek penelitian ini adalah 21 individu dengan jabatan sebagai manajer first-line yang mengisi kuesioner Personality Inventory for DSM5 Brief Form (PID-5 BF) yang datanya akan dipasangkan masing-masing dengan data dari kuesioner Leader Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) yang diisi oleh 72 staf non-manajerial (tidak memiliki bawahan), yang berada dibawah manajer first-line terkait. PID-5 BF mengukur traits negative affectivity, detachment, antagonism, disinhibition, dan psychoticism. Sedangkan LMX-MDM mengukur Kualitas LMX beserta dimensi professional respect, loyalty, affect, dan contribution. Hasil penelitian menunjukkan bahwa traits (1) negative affectivity (2) detachment (3) antagonism memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan kualitas LMX. Analisis tambahan juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara traits negative affectivity, detachment, antagonism, dan psychoticism pada dimensi-dimensi tertentu dalam LMX. |